Selasa, 29 Maret 2011

Hampa

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Ditulis Oleh : MDZ // 3/29/2011 01:14:00 AM
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Puisi Kritik Pemerintah

Puisi Chairil Anwar

Puisi Islami